DSantri.ID, Jambi - Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar Bungo-Jambi melalui unit pendidikan Madrasah Aliyah mencetak generasi berkualitas. Pada tahun 2022 ini, ada 9 Santri Diniyyah Al-Azhar Bungo akan mengikuti ujian kurikulum Azhari serentak seluruh Indonesia pada 23 Mei - 4 Juni 2022.
Hal ini diungkapkan Kepala MA Diniyyah Al-Azhar Bungo, Ustadz Sunandar, S.Si, Kamis (14/4). Dijelaskan Sunandar, sebanyak 56 santri kelas XII akan mengikuti ujian kurikulum Azhari secara serentak. Namun ada 9 orang yang fokus melanjutkan ke Universitas Al Azhar Mesir. Karena sisanya memilih kuliah di dalam negeri sesuai bakat dan minat serta permintaan orang tua.
"Mereka yang ingin berkuliah di Mesir diantaranya, Agnes Monandi, Talita Islamey, Nesa Winola, Nurkholiza, Rizka Aulia Hidaya, Anggi Anggraini, Ghefira Nur Fatimah, Adellia dan Sarina. Sembilan santri ini fokus dengan ujian Azhari," katanya.
Dijelaskan Sunandar, peluang untuk berkuliah di Universitas Al Azhar Mesir sangat besar bagi kesembilan santri. Pasalnya selain memperkuat hafalan Al-Qur'an minimal 5 Juz, para santri juga memiliki prioritas untuk berkuliah di Mesir.
"Insya Allah, sembilan santri ini bisa mengikuti ujian pada Mei besok. Dikarenakan kita memiliki kurikulum Azhari peluang berkuliah lebih besar," ujarnya.
Namun Sunandar menjelaskan, bahwa proses yang panjang harus dilalui santri dari awal mondok. Sejak awal memang sudah ditanamkan dan dorong untuk mau melanjutkan studi ke Timur Tengah.
"Kemudian ketika sudah menginjak kelas 12 MA kita petakan lagi minat studi lanjutan santri. Bagi yang berminat lanjut kuliah ke Timur Tengah kita adakan penggemblengan Bahasa Arab selama satu tahun penuh. Setelah itu, kita lakukan pendampingan pada proses pendaftaran sampai selesai pelaksanaan seleksi," jelasnya.
Bekal ilmu yang paling dibutuhkan adalah penguasaan Bahasa Arab dan hafalan Al-Qur'an. Kita biasakan Bahasa Arab dalam kehidupan sehari hari selama di asrama. Juga kita rekrut guru-guru yang punya pangalaman dalam mengajar Bahasa Arab.
"Terlebih lagi santri juga dibina langsung oleh Syaikh Ali Abd Moety Al Misri dari Al Azhar Mesir. Yang membina pelajaran kurikulum Azhari," jelasnya.
Selain itu juga Diniyyah Al-Azhar juga mengundang motivator untuk memotivasi mereka lanjut kuliah di Timur Tengah.
Harapan dari pihak sekolah sendiri, mereka selama di Mesir bisa menimba ilmu seluas-luasnya, dan bisa studi setinggi-tingginya, jangan cepat merasa puas dan jangan cepat pulang ke Indonesia. Dan diusahakan untuk bisa membangun jaringan di Mesir, sehingga akan memberikan manfaat bagi pondok pesantren Diniyyah Al-Azhar serta umat. (red)