Diniyyah Al-Azhar Bungo Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan untuk Santri, Ini Targetnya

- Selasa, 23 Januari 2024, 10:07 AM
Santri mengikuti kegiatan latihan Dasar Kepemimpinan.

DSantri.ID, Bungo - Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar menggelar kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diperuntukkan pengurus OS Diaz, OPPD, OSPD MTs, MA, SMP IT dan SD IT Diniyyah Al-Azhar Bungo. Kegiatan dipusatkan di aula Sulaiman gedung Grand Indonesia, Selasa (23/1) dan dihadiri dibukanya resmi Pimpinan Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar Ust KH. M.Zulfadhli El-Yusufi, Lc, M.Pd

Hadir sebagai pemateri H Boy Hadi Kurniawan, trainer senior dari Sumbar dan pemimpin Consist Center For Empowerment Trainning, Ustadz Syukur, serta turut hadir Sekretaris Pondok Ust H Musrifin, S.Pd.I, Kepala MA Ust Sunandar, S.Si, dan para asatiz .

Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 peserta baik santri dan siswa yang berada di lingkungan Diniyyah Al-Azhar. 

 

Kepala MA dan PJ LDK 2024 Ustadz Sunandar menyampaikan bahwa kegiatan kepemimpinan kali ini untuk membekali pengurus OSPD, OPPD dan OS DIAZ 2024-2025 dengan keilmuan tentang kepemimpinan, selain dari program Tahfizh, bahasa Inggris, pengembangan prestasi, dan literasi.

“Kegiatan ini adalah modal awal untuk mengembangkan bakat santri sebagai modal dalam bekerja, maka santri diharapkan dapat mengikuti dengan maksimal,” katanya.

Dalam kesempatan itu Pimpinan Pondok Pesantren Ust KH. M. Zulfadhli El-Yusufi menyampaikan beberapa pesan penting kepada santri yang hadir. Diantaranya, modal awal untuk memiliki bakat kepemimpinan berasal dari sekolah. Dengan mengikuti organisasi seperti OSPD maka semua santri berkesempatan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kepemimpinan. 

Namun yang terpenting adalah mengikuti dengan penuh keikhlasan dan bersungguh-sungguh maka hasilnya akan maksimal," ujarnya.

Nanti jika kalian lulus dari sekolah melanjutkan kuliah, kemudian bekerja di perusahaan, dan itu semua nantinya membutuhkan pengalaman organisasi yang pernah kita ikuti sebelumnya. Namun jika tidak memiliki pengalaman organisasi maka kedepannya kita tidak bisa berinteraksi dengan baik.

 

“Ustadz melihat kepercayaan diri dari santri putra kurang bila dibandingkan dengan santri putri, padahal kepercayaan diri ini adalah modal utama dalam menggali bakat dibidang kepemimpinan. Maka dari itu harus diperkuat kembali kepercayaan diri, baik dalam setiap kegiatan,” harap Ustadz. 

Ustadz berharap dalam kegiatan kepemimpinan kali ini dapat diikuti dengan ikhlas dan sungguh-sungguh sehingga hasilnya berbekas dalam diri kita semua,” harapnya.

 

Acara ditutup dengan doa oleh Santri Reyhan Syailendra. (redaksi)


Tags

Artikel Terkait

X