Diniyyah Al-Azhar Gelar Wisuda Akbar Tahfizh Al-Qur'an ke-V, Ini Pesan Penting Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi

- Jumat, 07 Januari 2022, 07:27 PM
Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi, S.Pd.I, MM menyampaikan sambutan. (DSantri.ID)

DSantri.ID, Bungo - Diniyyah Al-Azhar Bungo Jambi menggelar wisuda Akbar ke-V Tahfizh Al-Qur'an yang diikuti 266 Santriwan dan Santriwati. Perhelatan tahunan ini dipusatkan di Lapangan Diniyyah Al-Azhar, Jumat (7/1/2022). Dihadiri Ketua Yayasan Diniyyah Al-Azhar, Umi Hj Rosmaini MS, M.Pd.I, Direktur Pendidikan Diniyyah Al-Azhar Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi, S.Pd.I, MM, Wakil Direktur Pendidikan Diniyyah Al-Azhar, Ustadz H Zulfadhli El-Yusufi, Lc, M.Pd, Wakil Direktur Ustadz H Abdul Muhaimin, B.Sy.E, ME. 

Undangan yang hadir, Ketua MUI Bungo, H Sanusi Kosim, M.Pd.I, Agen Kebaikan Umat (AKU) Ustadz Mardona, Kapolsekta Iptu Ivan mewakili Kapolres Bungo, Kabid SMP SD, Nasrun, dan para Kepala Unit Pendidikan Diniyyah Al-Azhar Jambi, Tebo dan Bungo. 

Dalam kesempatan itu, Direktur Pendidikan Diniyyah Al-Azhar Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi menyampaikan saat ini banyak terjadinya dekadensi moral, dekadensi perilaku yang terjadi ditengah masyarakat, sehingga para orang tua telah menemukan solusi terbaik bagi generasi mereka. 

 

Dengan menyekolahkan anak mereka di Pondok Pesantren adalah hal yang tepat, ini dimaksudkan agar anak-anak selamat dan tidak terjerumus ke arah negatif.

 

"Sehingga bapak dan ibu memilih anaknya dimasukkan ke Pondok Pesantren sebagai tempat yang tepat untuk mendidik putra-putri sehingga ketika mereka keluar nanti menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan berahlak mulia," kata Ustadz.

 

Dengan apa yang dilakukan orang tua memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren, diharapkan agar putra-putrinya bisa mandiri dan mengenal Tuhan, bisa lebih mengenal nabi. Bahkan jika kita sudah tiada, diharapkan doa dari anak yang sholeh dapat mengalir untuk orang tuanya.

"Tentu hal ini semua menjadi sejalan dengan apa yang kami cita-citakan di Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar ini," katanya. 

 

"Insya Allah, kita melalui pemikiran pemikiran dasar ini Insya Allah mereka akan terselamatkan dan akan menjadi pribadi-pribadi yang kedepannya akan memberi manfaat bagi orang banyak," tambahnya.

 

Dikatakan Ustadz, menjadi penghafal Alquran adalah merupakan sebuah keistimewaan. Dijelaskannya, dari 45 juta jumlah anak-anak usia 10 sampai 19 tahun, tidak sampai 5% nya yang bisa merasakan yang bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi penghafal Al-Qur'an.

 

"Maka daripada itu kesempatan kalian (santri) menghafal Al-Qur'an merupakan sebuah peristiwa yang penting diberikan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Insya Allah anak-anak kita setiap harinya selalu berkutat dengan Al-Qur'an dan membaca Al-Qur'an. Dan itupun menjadi berkahnya dari pondok ini pula dengan adanya setiap sudut terdengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an," ungkapnya.

 

Dirinya juga mengingatkan kepada santri bahwa menghafal Al-Qur'an seperti menjaga Al-Qur'an. "Jagalah Al-Qur'an maka Al-Qur'an akan menjaga kalian dimanapun berada," nasihatnya.

 

Menghafal Al-Qur'an harus secara kontinyu, bukan hanya sekadar hitungan hari, namun hingga akhir hayat kelak. Bukan hanya sekadar karantina Tahfizh saja, bukan hanya mengejar syarat kelulusan saja, namun dimanapun sampai akhir hayat terus dekat dengan Al-Qur'an.

 

Dalam hadist riwayat Tirmidzi, dari Sa'id al-Khudri Ra, Nabi Muhammad bersabda, "Allah berfirman, 'Barang siapa yang disibukkan dengan al-Quran dan mengingat-Ku, maka akan aku berikan keutamaan kepadanya lebih besar dari apa yang Ku berikan kepada lainnya dan keutamaan kalam Allah dibanding kalam lain ibarat keutamaan Allah dengan mahluknya."

 

Ustadz pun berpesan kepada para santri yang telah menyelesaikan Tahfizh Al-Qur'an baik 30 juz, ada yang 13 Juz, 12 Juz, kedepannya harus ditingkatkan. Bukan berapa banyak yang kita hafal, namun seberapa besar yang diamalkan. 

 

Apa yang sudah kita hafalkan, bagaimana kita amalkan tanggung jawab kita bersama, setelah kita membaca Al-Qur'an, kemudian kita menghafalnya. Selanjutnya mengkajinya dan kita amalkan perintah di dalam Al-Qur'an itu.

 

"Tanpa diamalkan maka tidak menjadi seseorang yang Qurani. Dan belum bisa menjadi seseorang yang dikatakan sebagai ahli surga. (red)


Tags

Artikel Terkait

X