Gelar RETT, Ini Pesan dan yang Diharapkan Direktur Pendidikan Diniyyah Al-Azhar & Ketua Yayasan

- Selasa, 21 Desember 2021, 11:56 PM
Direktur Pendidikan Al-Azhar Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi, MM memberikan arahan. (Dsantri.ID)

DSantri.ID, JAMBI - Diniyyah Al-Azhar menggelar Rapat Evaluasi Tengah Tahun (RETT) yang diikuti seluruh karyawan unit pendidikan seperti Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar Bungo, MA Diniyyah Al-Azhar Bungo, MTs Diniyyah Al-Azhar, SD IT Diniyyah Al-Azhar Bungo, TK IT Diaz Bungo, SD IT Diniyyah Al-Azhar Tebo, SMA IT Diniyyah Al-Azhar Jambi, SMP IT Diniyyah Al-Azhar Jambi dan SD IT Diniyyah Al-Azhar Jambi, TK IT serta Paud Diaz Jambi, Senin (20/12).

Ketua Yayasan Diniyyah Al-Azhar Umi Hj Rosmaini MS, M.Pd.I memberikan arahan dan nasehat. (Dsantri.ID)

 

Dalam kesempatan itu Direktur Pendidikan Diniyyah Al-Azhar Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi, S.Pd.I, MM mengatakan, bahwa dulu banyak yang underestimate (meremehkan) dengan Diniyyah Al-Azhar. Meski lokasi yang dulu dianggap tidak strategis, kini malah menjadi pusat pendidikan dan bisnis.

 

'Kita punya lokasi di sungai kambang dan menjadi pusat bisnis, dulu kata orang impossible (mustahil) Diniyyah Al-Azhar bisa berkembang, namun saat ini ternyata possible (terjadi)," katanya.

 

Apalagi Diniyyah Al-Azhar bisa mendirikan satu kampus baru, semuanya bila tidak ada izin Allah maka tidak pernah terjadi. "Bila Allah SWT kehendaki dengan 'Kun fayakun' maka semua bisa terjadi," kata Ustadz. 

Ustadz juga menegaskan bahwa Diniyyah Al-Azhar membutuhkan orang-orang yang bermental kuat, tidak mudah menyerah. Bahkan Diaz membutuhkan orang yang bisa memiliki kesamaan visi dan misi.

 

"Terlebih, Diniyyah Al-Azhar sudah membangun hubungan ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir, bahkan sudah bekerjasama dengan Cambridge University. Dan perlu diketahui satu-satunya lembaga yang mendapatkan pengakuan dan tersertifikasi oleh Universitas Al Azhar hanya Diniyyah Al-Azhar Bungo Jambi Tebo," katanya.

 

Katanya, dulu orang menyangsikan Diniyyah Al-Azhar bisa membangun kerjasama dengan Cambridge, dan pada kenyataannya saat ini sudah melakukan kerjasama.

"Kita membangun kerjasama dengan Cambridge, dulu orang banyak menyangsikan, kini bisa terlaksana. Kemudian, kurun empat tahun lagi, kita mengejar lembaga pendidikan yang berstandar internasional, world class," katanya.

 

Tahun ini kata Ustadz, siswa Diniyyah Al-Azhar mendapatkan ijazah yang diterbitkan oleh Universitas Al Azhar Kairo. Maka dengan ijazah tersebut bisa langsung masuk ke Universitas Al Azhar dan bisa memilih jurusan yang diinginkan tanpa proses yang rumit. 

 

"Insya Allah santri kita bisa memilih jurusannya ketika di Universitas Al Azhar," kata Ustadz.

 

Selanjutnya, guru/tenaga pendidik Diniyyah Al Azhar wajib memiliki metode pengajaran, sehingga dalam rutinitas bagaimana bisa mengajarkan siswa menjadi lebih mudah.

 

"Apakah metode kita sudah mencapai memberikan jalan bagi siswa yang ingin mencapai tujuannya. Guru harus memiliki metode, apakah itu metode penghafal, atau metode pengajaran. Semua itu harus memiliki metode," katanya.

 

Sehingga, dengan RATT ini, merupakan langkah mengintrospeksi diri sendiri, apa saja kelemahan dan kekurangan harus dievaluasi diakhir tahun. 

 

"Yang perlu diketahui adalah darimana anda berasal, dimana anda saat ini, dan apa tujuan kedepannya. Maka harus difahami dengan seksama," kata ustadz mengingatkan semua yang hadir dalam rapat.

Ustadz juga menyampaikan terkait usai kegiatan RATT ini dilanjutkan pula dengan training yang wajib diikuti seluruh guru dan karyawan. 

 

Ustadz berharap dengan kegiatan ini menjadi spirit pembaharuan dan selalu termotivasi untuk maju. Setiap tenaga pendidik harusnya memiliki semangat membaja, pikiran positif dan orang inilah yang dibutuhkan dan itulah diharapkan pribadi seperti ini. 

 

"Hal itu sejalan dengan rencana kedepan, Universitas harus terwujud dan rumah sakit Islam juga kita wujudkan. Untuk membantu sesama. Serta menuju pendidikan berstandar internasional (world class)," katanya. 

 

Selanjutnya, Ketua Yayasan Diniyyah Al-Azhar, Umi Hj Rosmaini MS, M.Pd.I menyampaikan nasihat dan sambutannya bahwa seorang tenaga pendidik harus memiliki kepribadian yang baik. 

 

"Bagaimana kepribadian kita menjadi guru yang baik, maka kita harus belajar terus, untuk menjadi lebih baik. Siapapun orangnya yang sukses dan berhasil dimulai dari nol, jangan pernah takut melangkah," harap Umi.

 

Umi juga menceritakan bagaimana perjalanan beliau mendirikan Diniyyah Al-Azhar, yang memiliki konsep serta program baik untuk pribadi ataupun untuk Diniyyah Al-Azhar itu sendiri. 

 

"Kita tak segan-segan bikin program meski berbeda dari pemerintah. Harus ada inovasi, jangan hanya menurut saja. Sehingga kedepan memiliki kemampuan menjadi lebih baik. Kita harus punya program yang harus dicapai, disamping program sekolah, juga harus ada program pribadi," kata Umi.

 

Menyitir dari ayat "Waman yattaqillaha yaj’al lahu makhrojan". Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka akan dibukakan pintu keluar masalah dari arah yang tak terduga-duga. (QS AT-THALAQ: 2), Sehingga, kata Umi dalam perjalanan hidupnya harus memiliki target dan itu diprogram sejak beliau di Diniyyah Puteri Padang Panjang. Hingga 44 tahun perjalanan itu bisa disimpulkan saat ini hasilnya. 

 

"Kerja karena Allah, rezeki Allah yang mengatur, yang terpenting adalah melangkah dengan baik. Berbaik sangka selalu dengan Allah. Belajarlah Sepanjangan hayat, sehingga kita mendapatkan hasilnya kelak," kata Umi.

 

Sementara di Bungo, Ustadz Zulfadhli El-Yusufi, Lc, MPd, menyampaikan seperti yang disebutkan oleh Ketua YPPD Al-Azhar Umi Dra Hj Rosmaini MS, M.Pd.I dan Direktur Pendidikan Diniyyah Al-Azhar Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi, S.Pd.I, MM, dengan rapat ini kita harus membuka hati dan pikiran, apa yang menjadi kekurangan dan kelemahannya di tahun berjalan dan dievaluasi serta dimaksimalkan kedepannya. 

"Kita harus mengingat kembali apa tujuan hidup didunia ini 'wa maa kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduun”, Artinya: tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk meyembah kepadaku QS. Adz-Dzaariyaat: 56). (Ibadah). Jadi apapun pekerjaan kita, misi kita, semuanya hanya untuk beribadah kepada Allah," ungkap Ustadz.

 

Maka, apapun yang kita lakukan demi kebaikan dan itu kembali diri sendiri. Begitu pula sebaliknya apapun keburukan yang diperbuat maka akan kembali ke kita, apapun keburukan yang dibuat," katanya. (Red)


Tags

Artikel Terkait

X