DSantri.ID, JAMBI - Wanita adalah sosok ibu atau Umi yang memiliki peran penting dalam membina keluarga agar melahirkan generasi-generasi yang cerdas dan tangguh. Begitu pula dengan sosok Umi Hj Rosmaini MS, M.Pd.I, merupakan panutan bagi semua generasi muda di Jambi. Bukan tanpa alasan, beliau sukses dalam berbagai hal, baik menata pendidikan Islam dan modern, melalui Diniyyah Al-Azhar yang kini berdiri di Jambi, Bungo dan Tebo.
Tidak sedikit santri yang Umi bina penuh dengan kasih sayang hingga menjadi orang hebat. Ada yang menjadi guru, dokter, dan profesi lainnya. Perjuangan Umi sebagai tenaga pendidik dan pendiri sebuah lembaga pendidikan yang modern nan Islami bukanlah hal mudah. Sebagai pimpinan pondok pesantren Diniyyah Al-Azhar, selama 44 tahun, Umi Hj Rosmaini MS, lalui baik penuh dengan ujian, cobaan, dan hingga berbuah manis.
"Umi merupakan sosok inspiratif bagi anaknya, bagi santri Diniyyah Al-Azhar, bahkan bagi warga Jambi. Beliau berjuang mendirikan sekolah, pesantren yang modern, dari nol, penuh cemoohan pada awalnya. Namun beliau lalui dengan sabar dan keteguhan. Alhamdulillah bisa kita lihat sendiri Diniyyah Al-Azhar Bungo, Jambi dan Tebo berdiri maju," ungkap Direktur Pendidikan Diniyyah Al-Azhar Ustadz, H Moch Hafizh El-Yusufi, MM, Rabu (22/12).
Dihari Ibu pada 22 Desember ini, kata Ustadz, Umi Hj Rosmaini MS sosok yang memiliki keteguhan dalam menjalani kehidupan. Berjumpa dengan Buya Maksum Malim, Lc rahimahullah, bersama-sama mengarungi kehidupan semuanya demi agama Allah SWT.
Pada 1977 Umi Hj Rosmaini MS mulai merintis perguruan Diniyyah Puteri Muarabungo dengan berbekal surat mandat dari Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang Hj Isnaniah Saleh, di lokasi Tanjung Gedang, Pasar Muarabungo, di rumah Almarhum H Ramli.
Kala itu, boleh dikatakan luar daripada biasa, seorang perempuan yang sering dianggap lemah dan cukup hanya didapur saja, namun bagi Umi Hj Rosmaini MS malah sebaliknya. Dengan pendirian teguh, beliau berusaha sekuat tenaga, membabat hutan dan turun langsung membersihkan hutan. Demi cita-cita beliau mendirikan lembaga pendidikan Islam di Bumi langkah Serentak Limbai Seayun ini.
![](https://www.dsantri.id/l-content/uploads/Screenshot_2021-12-22-18-31-47-60.png?1640173060615)
Namun apa yang menjadi dasar beliau begitu berani dan tabah, pantang menyerah. Ternyata, Umi Hj Rosmaini memberikan jawaban "ya semuanya demi cita-cita, agar semua anak mendapatkan hak yang sama menggapai cita-cita," tegas umi kala itu.
Sebagaimana diketahui, Umi Hj Rosmaini merupakan binaan langsung perempuan hebat Tek amah (Ibu Rahmah El Yunusiah), pendiri Ponpes Diniyyah Puteri Padang Panjang.
Bagi perempuan dusun yang hidup menempuh studi masa awal tahun 60-70-an di Kabupaten Bungo. Tidak banyak bagi perempuan mengenyam pendidikan hingga diploma kala itu. Belum lagi tekanan menikah muda, mentradisi perempuan dusun kebanyakan, ketimbang mengenyam pendidikan tinggi.
Hingga pada satu dasawarsa, lembaga pendidikan yang didirikan oleh Umi Hj Rosmaini MS berkembang. Bahkan semakin banyak peminatnya. Banyak orang tua wali santri, bahkan tokoh yang berharap Umi juga membuka peluang bagi putra untuk mengenyam pendidikan di Diniyyah.
Dengan pemikiran yang matang dan saran pendapat bagi tokoh yang ada kala itu, serta pendapat Buya Maksum Malim Lc, rahimahullah akhirnya dibukalah untuk putra. Hingga akhirnya Diniyyah berganti nama Pondok Pesantren Diniyyah Muara Bungo.
Sementara untuk pendidikan putranya, Umi Hj Rosmaini tak ingin sembarangan. Beliau menyekolahkan ketiga putranya di pondok pesantren Sabahat Umi. Pondok pesantren Husnul Khatimah Kuningan menjadi pilihan. Hingga ketiganya berhasil menyelesaikan pendidikan kala itu.
Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi MM pun dikuliahkan Umi ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Meski pada akhirnya disuruh pulang untuk kelangsungan regenerasi Diniyyah Al-Azhar. Namun tak lekang Umi tetap mendorong putranya menempuh pendidikan hingga Strata 2.
Begitu pula anak ketiga, Ustadz Zulfadli El-Yusufi yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Madinah, bahkan tetap memberikan dorongan agar beliau melanjutkan pendidikan jenjang strata dua.
Dan Si Bungsu, Ustadz H Abdul Muhaimin yang memilih berkuliah di Singapura juga mendapatkan dorongan dan semangat dari Umi Hj Rosmaini. Hingga Ustadz Muhaimin bisa menyelesaikan pendidikan strata dua. (Saat ini sedang menempuh doktoral).
Tak hanya itu, pada 1987-an, Umi juga mendapatkan saran dari H Kadir Basalamah, dan berdirilah Perguruan Islam Al Azhar Jambi. Pada cikal bakalnya dengan mendirikan TK Islam Al Azhar Jambi. Pendirian perguruan Al-Azhar Jambi ini didukung penuh oleh Buya H Mohammad Natsir, serta mendapatkan dukungan dari Walikota Jambi Bapak H Azhari. "Tujuan berdirinya perguruan Al-Azhar Jambi untuk mewarnai Jambi dengan pengaruh pendidikan Islam".
Rentang waktu perjalanan Umi Hj Rosmaini MS mengembangkan pendidikan Islam ini, dilanjutkan dan dibantu oleh anak-anak beliau Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi, MM, Ustadz Zulfadli El-Yusufi, Lc MPd, dan Ustadz H Abdul Muhaimin, B.Sy.E, ME.
Pada 2010 berdirilah Perguruan Al-Azhar di Tebo. Dengan cikal bakal TK Islam Al-Azhar Tebo dan kini juga berdiri SDIT Diniyyah Al-Azhar Tebo.
Bahkan, perjuangan Umi dan dibantu putranya, pada 2014, didirikan pula perguruan tinggi Islam, yakni STKIP Al-Azhar Diniyyah (STKIP AD) dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Azhar Diniyyah (STIT AD).
Dengan mendirikan dua lembagai pendidikan keguruan dan tarbiyah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru di Jambi.
Dari kegigihan Umi inilah, Pondok Pesantren Diniyyah Al Azhar Bungo mampu berdiri dan berkembang pesat di Kabupaten Bungo, Tebo dan Jambi saat ini. Perjuangan sangat panjang ini tentunya, bagi seorang santriwati menapak kerasnya samudera kehidupan. Dengan segala kelemahan dan kekurangannya, beliau tetaplah seorang perempuan tangguh yang luar biasa. (red)