DSantri.ID, JAMBI - Sosok Umi Hj Rosmaini MS, merupakan perempuan yang memiliki prinsip-prinsip kuat dan mengakar dalam dirinya dan itu memang berlandaskan harapan terhadap perkembangan islam dan hanya untuk meraih ridho Allah SWT.
Sebagai seorang wanita, tak mudah mempertahankan apa yang dipercaya, juga tak mudah bertahan dalam buruknya komentar orang lain, namun itulah yang berhasil Umi Hj Rosmaini lewati sampai saat ini. Beliau sangat percaya terhadap pertolongan Allah di setiap kesulitan yang dihadapinya, karena doa-doanya dan pertolongan Allah lah, Pondok Pesantren yang beliau dirikan masih masih eksis bahkan terus berkembang pesat sampai saat ini.
Salah satu pejuang emansipasi wanita di Indonesia, terutama dalam hal pendidikan. Umi Hj Rosmaini MS, dalam perjalanan panjang beliau mulai dari sekolah di Diniyyah Puteri Padang Panjang, dan hendak dijodohkan oleh orang tuanya namun Umi tidak ingin menikah, beliau ingin tetap melanjutkan sekolahnya di Padang Panjang demi merubah nasib dan mewujudkan cita-cita mulia.
Walau di tengah masa pendidikan orang tuanya tidak merestui, Umi, tetap melanjutkan pendidikannya di Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang yang merupakan Pesantren Putri pertama di Indonesia. Tekadnya yang kuat telah membawanya keluar dari zona keterkungkungan yang dimana perempuan dianggap tidak perlu berpendidikan tinggi dan hanya tertuju pada urusan dapur, kasur dan sumur, menuju ke zona penuh harapan dan perjuangan.
Kisah di perantauan tentu saja tidak mulus begitu saja, sering kali Umi Rosmaini kehabisan uang sementara ayahnya tidak mengirimkannya, namun beliau tetap bertahan bagaimanapun caranya. Hal itu dilakukan Ayahandanya bukan karena tidak mampu secara Ekonomi, namun sebuah gertakan agar Umi Rosmaini, MS menyerah dan mau pulang untuk dinikahkan.
Bahkan suka duka yang dialami Umi Rosmaini di sekolahnya hingga tiba waktunya beliau lulus kuliah dari Padang Panjang dan berusaha mendirikan Pondok Pesantren di Muara Bungo.
“Ya Allah… kelak kalau saya tamat sekolah, saya akan mendirikan sekolah. Saya akan bantu orang yang ingin sekolah tetapi tidak mendapat dukungan dari orang tuanya”.
Begitulah suara hati mulia Umi Rosmaini, beliau tak hanya memikirkan dirinya sendiri namun juga orang-orang lain yang mungkin saja bernasib sama sepertinya, sulit untuk sekolah.
Sekira 1977, Umi Hj Rosmaini MS mulai merintis perguruan Diniyyah Puteri Muarabungo dengan berbekal surat mandat dari Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang Hj Isnaniah Saleh, di lokasi Tanjung Gedang, Pasar Muarabungo, di rumah Almarhum H Ramli.
Dengan dipinjamkan rumah yang cukup sederhana, dinding bangunan yang terbuat dari kayu, lantai nya pun terbuat dari geradak kayu, rumah panggung yang dibangun pada zaman Belanda, rumah inilah yang kemudian menjadi saksi pertama perjuangan Umi Rosmaini membangun pesantren. Anak-anak didiknya yang mulanya sedikit kini semakin banyak. Dari mulai Murid 1 dan 2 Orang Guru.
Kala itu, boleh dikatakan luar daripada biasa, seorang perempuan yang sering dianggap lemah dan cukup hanya didapur saja, namun bagi Umi Hj Rosmaini MS malah sebaliknya. Dengan pendirian teguh, beliau berusaha sekuat tenaga, membabat hutan dan turun langsung membersihkan hutan. Demi cita-cita beliau mendirikan lembaga pendidikan Islam di Bumi langkah Serentak Limbai Seayun ini.
Proses pendirian Diniyyah Putri Muara Bungo tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebanyak yang mendukung, ada pula yang bersikap sinis bahkan menunjukkan sikap tidak suka. Kata-kata pedas penuh cacian dan hinaan tidak sedikit terdengar oleh telinga. Namun Umi Rosmaini tak gentar dan terus berjuang demi terwujudnya cita-cita mempersiapkan lembaga pendidikan untuk Generasi penerus masa depan di Provinsi Jambi khususnya.
Namun apa yang menjadi dasar beliau begitu berani dan tabah, pantang menyerah. Ternyata, Umi Hj Rosmaini memberikan jawaban "ya semuanya demi cita-cita, agar semua anak mendapatkan hak yang sama menggapai cita-cita," tegas umi kala itu.
Perlu diketahui pula, Umi Hj Rosmaini merupakan binaan langsung perempuan hebat Tek Amah (Ibu Rahmah El Yunusiah), pendiri Ponpes Diniyyah Puteri Padang Panjang yang berdiri pada Tahun 1923.
Bagi wanita desa yang hidup menempuh studi masa awal tahun 60-70-an di Kabupaten Bungo Tebo saat itu Tidak banyak bagi perempuan mengenyam pendidikan hingga diploma kala itu. Belum lagi tekanan menikah muda, mentradisi perempuan dusun kebanyakan, ketimbang mengenyam pendidikan tinggi.
Hingga 47 tahun umurnya, lembaga pendidikan yang didirikan oleh Umi Hj Rosmaini MS berkembang. Bahkan semakin banyak peminatnya. Banyak orang tua wali santri, bahkan tokoh yang berharap Umi juga membuka peluang bagi putra untuk mengenyam pendidikan di Diniyyah.
Dengan pemikiran yang matang dan saran pendapat bagi tokoh yang ada kala itu, serta pendapat Buya DR. H. Maksum Malim Lc, rahimahullah akhirnya dibukalah untuk putra. Hingga akhirnya Diniyyah berganti nama Pondok Pesantren Diniyyah Muara Bungo.
Sebuah perjalanan yang panjang, tentu dimulai dari langkah kecil, seluruh perjuangan panjang Umi Rosmaini yang dimulai dari sebuah Rumah di Tanjung Gedang hingga kini bangunan-bangunan megah yang terdapat di Kecamatan Rimbo Tengah.
Siapa sangka berawal dari sebuah Taman Pengajaran Al-Qur’an, kini jenjang pendidikan sudah sampai ke Pendidikan Tinggi. Menjadi satu-satunya institusi pendidikan dengan Unit Pendidikan terlengkap di Provinsi Jambi. Semua berkat kerja keras dan tekad beliau di awal-awal masa pembangunan.
Umi merupakan sosok inspiratif bagi anaknya, bagi santri Diniyyah Al-Azhar, bahkan bagi warga Jambi. Beliau berjuang mendirikan sekolah, pesantren yang modern, dari nol, penuh cemoohan pada awalnya. Namun beliau lalui dengan sabar dan keteguhan. Alhamdulillah bisa dilihat sendiri Diniyyah Al-Azhar Bungo, Jambi dan Tebo berdiri maju.
Tidak sedikit santri yang Umi bina penuh dengan kasih sayang hingga menjadi orang hebat. Ada yang menjadi guru, dokter, dan profesi lainnya. Perjuangan Umi sebagai tenaga pendidik dan pendiri sebuah lembaga pendidikan yang modern nan Islami bukanlah hal mudah. Sebagai pimpinan pondok pesantren Diniyyah Al-Azhar, selama 44 tahun, Umi Hj Rosmaini MS, lalui baik penuh dengan ujian, cobaan, dan hingga berbuah manis.
Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Umi Hj Rosmaini MS diantaranya seperti Anugerah Tokoh Publik Pendidikan ajang Best Of Indonesia Awards 2021, ada pula Penghargaan Anugerah Baiduri ke-10 dari Perempuan Riau Bangkit Foundation Tahun 2017, serta mendapatkan penghargaan dari TP PKK Kabupaten Bungo sebagai tokoh yang penuh inspirasi terhadap wanita dan pendidikan di Kabupaten Bungo. Kemudian ada pula melalui Yayasan Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar meraih tiga Rekor MURI, yakni penulisan hadits terbanyak, dan rekor Tausiyah Ramadhan virtual oleh guru terbanyak pada 2020. Serta rekor MURI kajian hadist arbain An-Nawawi terbanyak pada 2021, semua ini atas dukungan penuh dari Ketua Yayasan Pendidikan Diniyyah Al-Azhar Umi Dra Hj Rosmaini.
Diketahui pula dalam hal organisasi Umi Dra Hj Rosmaini MS sangat aktif terutama hingga kini masih menjadi Ketua II Pembina Taman Kanak-kanak Islam Indonesia, kemudian Dewan Pembina Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Jambi dan Dewan Pembina DPW Al-Ittihadiyah Provinsi Jambi.
Umi Hj Rosmaini MS juga sangat peduli dengan pendidikan putranya. Beliau menyekolahkan ketiga putranya di pondok pesantren Sahabatnya. Pondok pesantren Husnul Khatimah Kuningan menjadi pilihan. Hingga ketiganya berhasil menyelesaikan pendidikan kala itu.
Bahkan, Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi MM pun dikuliahkan Umi ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Meski pada masanya disuruh pulang untuk kelangsungan regenerasi Diniyyah Al-Azhar. Namun tak lekang Umi tetap mendorong putranya menempuh pendidikan hingga Strata 2.
Begitu pula anak ketiga, Ustadz Zulfadli El-Yusufi yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Madinah, bahkan tetap memberikan dorongan agar beliau melanjutkan pendidikan jenjang strata dua.
Dan Si Bungsu, Ustadz H Abdul Muhaimin yang memilih berkuliah di Malaysia juga mendapatkan dorongan dan semangat dari Umi Hj Rosmaini. Hingga Ustadz Muhaimin bisa menyelesaikan pendidikan strata dua. (Saat ini sedang menempuh doktoral).
Sekira 1987-an, Umi juga mendapatkan saran dari H Kadir Basalamah, dan berdirilah Perguruan Islam Al Azhar Jambi. Pada cikal bakalnya dengan mendirikan TK Islam Al Azhar Jambi. Pendirian perguruan Al-Azhar Jambi ini didukung penuh oleh Buya H Mohammad Natsir, serta mendapatkan dukungan dari Walikota Jambi Bapak H Azhari. "Tujuan berdirinya perguruan Al-Azhar Jambi untuk mewarnai Jambi dengan pengaruh pendidikan Islam".
Setelah itu pada 1999 beliau mendirikan SD IT (Islam Terpadu). SD IT ini merupakan SD IT pertama di Provinsi Jambi. Bahkan berkat beliau, pondasi pendidikan Islam terpadu maju dan berkembang hingga saat ini.
Umi Dra Hj Rosmaini juga pernah mendirikan Klinik Bersalin di Diniyyah Al-Azhar. Hal itu dimaksudkan agar para ibu-ibu bisa berobat untuk kesehatan kandungan dan bayi mereka.
Berkah perjuangan Umi Hj Rosmaini, hingga kini, alumni Diniyyah Al-Azhar tak kurang 10.000-an. Pada alumni Al-Azhar ini juga telah banyak yang melanjutkan pendidikan di luar negeri, seperti Arab Saudi, Malaysia dan Mesir. Bahkan dalam negeri ada yang jebolan UI, UGM, dan Unand.
Yang lebih membanggakan, sudah banyak alumni yang berkiprah di masyarakat dan memiliki peran strategis pada posisinya.
Tidak hanya mengenyam pendidikan akademik, para siswa juga melakukan dakwah sosial, serta membina para da`i di daerah terpencil bahkan ke manca negara melalui program Praktek Pengabdian Masyarakat.
Rentang waktu perjalanan Umi Hj Rosmaini MS mengembangkan pendidikan Islam ini, dilanjutkan dan dibantu oleh putra beliau Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi, MM, Ustadz Zulfadli El-Yusufi, Lc MPd, dan Ustadz H Abdul Muhaimin, B.Sy.E, ME.
Pada 2010 berdirilah Perguruan Al-Azhar di Tebo. Dengan cikal bakal TK Islam Al-Azhar Tebo dan kini juga berdiri SDIT dan SMPIT Diniyyah Al-Azhar Tebo.
Bahkan, perjuangan Umi dan dibantu putranya, pada 2014, didirikan pula perguruan tinggi Islam, yakni STKIP Al-Azhar Diniyyah (STKIP AD) dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Azhar Diniyyah (STIT AD).
Dengan mendirikan dua lembagai pendidikan keguruan dan tarbiyah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru di Jambi.
Dari kegigihan Umi inilah, Pondok Pesantren Diniyyah Al Azhar Bungo mampu berdiri dan berkembang pesat di Kabupaten Bungo, Tebo dan Jambi saat ini dengan total peserta didik lebih dari 3000 orang dan tenaga pengajar dan karyawan sebanyak hampir 500 orang.
Bahkan kini pada 2023, Diniyyah Al-Azhar Muara Bulian di Kabupaten Batanghari sudah berdiri dan berkembang pesat. Hal ini juga atas dukungan dari Umi Dra Hj Rosmaini MS.
Diniyyah Al-Azhar kini telah dikenal hingga manca negara lewat jaringan organisasi dan program-program pembinaan siswa seperti Studi tur, Student exchange, Jamboree Internasional dan studi banding. Tidak sedikit lembaga pendidikan yang datang berkunjung dan menjalin silaturahim untuk menjalin kerjasama dan meniru apa yang sudah dilihat dari kemajuannya. 5 program prioritas pembinaan di Diniyyah Al-Azhar yaitu Pembinaan Karakter islami, Tahfidzul Qur’an, Bahasa Inggris dan Arab, Literasi dan prestasi serta leadership.
Perjuangan sangat panjang ini tentunya, bagi seorang santriwati menapak kerasnya samudera kehidupan. Dengan segala kelemahan dan kekurangannya, beliau tetaplah seorang perempuan tangguh yang luar biasa. (Redaksi)