Sri Mulyati
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Al-Azhar Diniyyah Jambi Email : srimulya4503@gmail.com
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran seorang pendidik dalam memotivasi siswa dalam pelajaran bahasa Inggris. Bahasa inggris yang merupakan bahasa kedua yang Diharapkan dapat meningkatkan minat belajar dan keinginan untuk mempelajaran bahasa asing dalam era globalisasi terutama pada siswa kelas IX SMA IT Diniyyah Al-Azhar Jambi
.Sebanyak 25 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode interaktif dan innovative dalam mempelajari bahasa inggris
Keyword : Pengaruh guru, Motivasi siswa, Pembelajaran bahasa inggris
Abstract
The research aims to find out how the role of an educator in motivating students in learning English. English which is a second language is expected to increase interest in learning and the desire to learn foreign languages in the era of globalization especially toward SMA IT Diniyyah Al-Azhar kelas IX.. The approach used is quantitative . There are 25 students sample in this research . The learning method used is an interactive and innovative method in learning english
Keyword : The influence of teachers, student motivation, learning English
PENDAHULUAN
Standar Proses Pembelajaran sebagai standar minimal merupakan pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran. Pada konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar mempunyai materi pembelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengsupaya siswa belajar sehingga dapat diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme guru makna lain belajar yang demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran. Berdasarkan UU No. 14 Tahun 20015 seorang pendidik adalah sebagai berikut: “Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” Seorang pendidik yang berprofesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa. Maka peran pendidik berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, faktor utamanya adalah kunci keberhasilan dalam proses belajar siswa. Belajar memiliki banyak arti. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu
Dalam hal ini, motivasi belajar siswa amatlah sangat penting bagi pencapaian prestasi belajar siswa serta menjadi kewajiban pendidik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
- Peran seorang pendidik dalam kegiatan pembelajaran adalah:
Menjadikan siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidik menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Dalam prakteknya, pendidik memberikan dengan berdialog bersama siswa. Untuk mengetahui siswa memahami materi yang telah dsampaikan, maka dilakukan pemberian tugas. Salah satu keinginan pendidik dalam memotivasi siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran;
Menciptakan suasana kelas yang kondusif. Sebagai seorang pendidik mampu membuat suasana ruang kelas nyaman, aman, dan mendukung siswa pada proses pembelajaran
Menciptakan Metode pembelajaran yang bervariasi. Seorang pendidik harus memiliki kreativitas daya cipta dalam metode pembelajaran. Sehingga siswa tidak merasa bosan dan termotivasi untuk belajar. Proses belajar siswa didapat melalui diskusi, audio visual, studi kasus (praktek)dan sebagainya dengan tujuan agar siswa tidak bosan dan tidak jenuh dalam proses belajar
Meningkatkan antusias dan semangat guru dalam mengajar.Kepedulian seorang guru dalam proses belajar mengajar dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa
Menurut Rianto, (2005 ) Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Santrock, (2008 ) Motivasi dapat berasal dari individu yang bersangkutan maupun dari luar. Motivasi berprestasi dapat dibagi menjadi dua jenis utama. Motivasi berprestasi adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk mencapai taraf prestasi setinggi mungkin, sesuai dengan yang ditetapkan oleh siswa yang bersangkutan. Untuk itu siswa dituntut untuk bertanggungjawab mengenai taraf keberhasilan yang akan diperolehnya.
Menurut James O. Whittaker, dalam Sadriman, 2016 menyatakan bahwa motivasi adalah kondisi yang mengaktifkan bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut, sedangkan belajar sebagai proses di mana tingkah laku diubah melalui latihan atau pengalaman .Menurut Winkel (2018) mengartikan motivasi belajar adalah segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajr, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberi arah pada kegiatankegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan berperan dalam hal menumbuhkan semangat belajar siswa dalam mempelajari bahasa inggris
Peran seorang guru sangatlah signifikan dalam proses belajar mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator, dan lain-lain Yang akan dikemukakan disini adalah peran yang dianggap paling dominan dan klasifikasi guru menurut Uzer Usman (2007) adalah sebagai:
Guru Sebagai Pengelola Kelas Mengajar dengan sukses berarti harus ada keterlibatan siswa secara aktif untuk belajar.Keduanya berjalan seiring, tidak ada yang mendahului antara mengajar dan belajar karena masing-masing memiliki peran yang memberikan pengaruh satu dengan yang lainnya. Keberhasilan/kesuksesan guru mengajar ditentukan oleh aktivitas siswa dalam belajar, demikian juga keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan pula oleh peran guru dalam mengajar. Mengajar berarti menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan (Ad.Rooijakkers,)
William Burton mengemukakan bahwa mengajar diartikan upaya memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Dalam hal ini peranan guru sangat penting dalam mengelola kelas agar terjadi PBM dapat berjalan dengan baik.
Guru sebagai Mediator Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Dengan demikian jelaslah bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan.
Guru sebagai Fasilitator Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun Koran .Guru sebagai Evaluator Dalam dunia pendidikan, setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan akan diadakan evaluasi, artinya pada waktuwaktu tertentu selama satu periode pendidikan tadi orang selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik. Penilaian perlu dilakukan, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.
Guru sebagai Motivator Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator
Faktor yang Mempengaruhi Belajar Bahasa Inggris
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi 3 macam, yakni: faktor Internal, faktor eksternal, faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor diatas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikaf conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengabil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa berintelijensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran bahasa inggris.
- Motivasi siswa dalam mempelajari bahasa inggris
Motivasi siswa menjadi bagian penting dalam proses belajar mengajar (Lestari, 2019). Hal tersebut memberikan pengaruh yang besar pada siswa untuk mendorong dirinya dalam belajar untuk memenuhi kebutuhan, tujuan, dan minatnya. Proses belajar mengajar juga dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk mendorong dan mendukung mereka dalam belajar. Sehingga dapat membantu mereka untuk mencapai tujuannya, terutama dalam belajar berbicara. Motivasi sangat penting dalam segala hal yang akan kita lakukan. Itu adalah kekuatan yang sangat kuat bagi kita untuk mendapatkan yang terbaik dalam melakukan sesuatu. Apalagi dalam proses belajar mengajar, motivasi sangat dibutuhkan. Motivasi membuat proses belajar mengajar menjadi lebih mudah dan menarik. Baik sekali jika guru dan siswa saling memotivasi dalam proses belajar mengajar. Banyak ahli psikologi yang memberikan berbagai definisi tentang motivasi. Menurut Santrock (2004), motivasi adalah proses yang memberi energi, mengarahkan, dan menopang perilaku. Artinya motivasi adalah proses yang mendorong dan menunjukkan siswa untuk melakukan sesuatu dan terus melakukan aktivitas.
Siswa yang termotivasi akan merasa bersemangat untuk mencapai apa yang mereka inginkan dengan keinginan yang kuat. Motivasi memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar. Siswa yang memiliki motivasi lebih tinggi akan mendapatkan kesempatan berprestasi yang lebih baik dalam kegiatan belajarnya dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi rendah. Harmer menyatakan bahwa motivasi merupakan energi siswa yang berasal dari dalam diri mendorong dirinya sendiri untuk beraktivitas Jadi dari harmer menyatakan motivasi adalah penting dalam belajar untuk mencapai sesuatu. Ini adalah proses yang mengarahkan siswa pada aktivitas untuk mencapai tujuan. Peran motivasi dalam keterampilan berbicara yaitu motivasi dapat menjadi penggerak batin untuk mencapai kegiatan belajar. Sehingga tujuan pembelajaran mata pelajaran dapat dipertahankan dalam lingkungan pendidikan.
Motivasi berasal dari diri siswa itu sendiri yang bersifat intrinsik dan di luar diri siswa yang bersifat ekstrinsik (Schunk, 2008). Bagi mereka yang memiliki motivasi intrinsik, mereka akan memiliki tanggung jawab yang kuat untuk belajar berbicara. Sebaliknya bagi mereka yang memiliki motivasi ekstrinsik, semangat belajarnya bergantung pada kondisi di luar dirinya. Oleh karena itu, motivasi memberikan dorongan untuk menunjukkan apa yang telah kita pelajari. Secara umum motivasi menjadi salah satu faktor penentu seperti kecerdasan atau pembelajaran sebelumnya khususnya dalam mempelajari bahasa inggris.
Analisis juga menunjukan bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar, sebagaimana di ungkapkan oleh Keller bahwa prestasi belajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil. Hal ini juga didukung oleh Brown yang menyatakan bahwa motivasi merupakan variable afektif yang harus dipertimbangakn dalam proses pembelajaran bahasa. Peningkatan hasil belajar peserta didik salah satunya dipengaruhi oleh motivasi belajar. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwasannya motivasi belajar menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan belajar, jika memiliki motivasi yang bagus, maka prestasi belajar pun akan bagus.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta tertentu. Penelitian ini dilakukan di SMA IT Al-Azhar Diniyyah Jambi . Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu, peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga guru dan siswa dapat lebih baik dalam proses belajar dan mengajar bahasa inggris.
INSTRUMEN
Instrumen dalam penelitian ini berupa, observasi, wawancara, angket/kuisioner dan dokumentasi.Technique of Data Analysis Setelah data dikumpulkan maka, data tersebut dianalisis. Hasil analisis data berupa deskripsi menggunakan Instrumen yang digunakan yaitu yang pertama test untuk tes kemampuan berbicara siswa diadopsi dari (Brown, 2004) . Dalam hal ini guru berperan untuk melihat kemampuan setiap siswa dalam progresnya menggunakan bahasa inggris secara aktif dan pasif. Sebanyak 25 siswa akan diuji secara random dalam berbahasa inggris dengan tehnik berbicara dengan teman sekelas dengan diberikan dialog dengan topic yang berbeda .Uji validitas yang digunakan untuk mengukur motivasi siswa menggunakan rumus Korelasi Momen produk Pearson. Uji Reliabilitas yang digunakan untuk mengukur Motivasi Siswa dengan teknik rumus Alpha cronbach. Dan uji validitas untuk kemampuan berbicara memakai expert judgment, uji reliabilitas kemampuan berbicara siswa memakai inter rater. Uji normalitas menggunakan rumus Chi kuadrat (X2) untuk menghitung normalitas sebaran data untuk variabel X dan Y. Uji linieritas diartikan sebagai penyimpangan kinerja instrumen dari hubungan garis lurus ideal antara keluaran instrumen dan variabel yang diukur. Peneliti akan menggunakan sampel regresi linier untuk variabel X dan Y.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian dapat diketahui data mengenai siswa SMA IT Al-Azhar Diniyyah Jambi tahun ajaran 2022-2023 .Pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 25 peserta didik dari kelas IX yang merupakan sumber data dan diperkirakan dapat mewakili populasi yang ada. Dari sampel sebanyak
25 peserta didik tersebut diperoleh nilai atau skor hasil penyebaran angket motivasi siswa dan kemampuan berbicara bahasa Inggris. hasil analisis data terlihat bahwa secara keseluruhan motivasi belajar siswa berada pada kategori kuat dengan tingkat prestasi belajar responden sebesar 93,70%. ini berarti siswa memiliki motivasi yang cukup untuk belajar berbicara bahasa Inggris. Menurut purwanto (2007), motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar agar siswa terhindar dari perilaku belajar yang buruk seperti malas belajar, membolos dan sebagainya. Tanpa motivasi tidak akan ada tindakan seperti belajar. apapun yang dilakukan oleh manusia, baik penting atau tidak, selalu ada motivasi termasuk motivasi untuk belajar bahasa inggris. Bahwa peningkatan motivasi belajar siswa dalam keterampilan berbicara diikuti dengan peningkatan keterampilan berbicara. Motivasi siswa merupakan faktor penting dalam belajar berbicara. Harmer mengklaim, motivasi merupakan energi siswa yang datang dari dalam untuk mendorong dirinya dalam beraktivitas. Artinya motivasi merupakan hal yang esensial dalam pembelajaran untuk mencapai sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi tinggi tidak akan kesulitan berbicara di depan kelas dan jika siswa yang memiliki motivasi rendah akan kesulitan berbicara dalam bahasa Inggris.
KESIMPULAN
Motivasi membuat proses belajar mengajar menjadi lebih mudah dan menarik. Baik sekali jika guru dan siswa saling memotivasi dalam proses belajar mengajar khususnya pembelajaran bahasa inggris. Motivasi siswa adalah faktor penting dalam keterampilan berbicara. Bahwa peningkatan motivasi siswa memiliki korelasi antara keterampilan berbicara siswa. Siswa yang memiliki motivasi tingkat tinggi berusaha lebih keras dan lebih bertekad untuk mencapai tujuan mereka. Sebaliknya siswa yang memiliki tingkat motivasi rendah tidak berusaha lebih keras dalam belajar dan mencapai tujuannya sehingga kemampuan berbicaranya rendah.
hasil rata rata dari nilai pengujian keterampilan berbicara bahasa Inggris adalah 83,6 yang mana berarti siswa siswi SMA IT Al-Azhar Diniyyah Jambi memiliki motivasi yang tinggi dan tidak memiliki masalah untuk berbicara dalam bahasa Inggris di depan kelas dan siswa siswi yang memiliki motivasi yang rendah mereka akan sulit untuk berbicara dalam bahasa Inggris di depan kelas. Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel X dan Y, terlihat nilai korelasi antara kedua variabel adalah 0,96>0,381 artinya rhitung lebih dari rtabel. Penelitian menganalisis bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris. Ini berarti motivasi siswa memiliki korelasi antara keterampilan berbicara siswa. Keterampilan berbicara bahasa Inggris tidak sulit bagi siswa siswi di SMA IT Al-Azhar Diniyyah Jambi terutama kelas IX , terbukti dengan banyaknya prestasi yang diraih oleh siswa-siswi dalam berbagai lomba di tingkat nasional maupun internasional yang menggunakan bahasa inggris.
References
Brudden, P. M. (1995). Effective english teaching second edition USA: The Bob’s Merril Company.
Brown, H. D. (2004). Languange asessment: Principles and clasroom practice. USA: Pearson Education.
Jalal, Fasli. (2008). "Mahasiswa Indonesia Kurang Pede Berbahasa Inggris." .
Tempointeraktif.com.
Gardner, R. C. (2004). The attitude/motivation test battery international amtb research project.
USA: The University of Western Ontario. Harmer, J. (1991). The practice of english language teaching. Longman New Edition
Marlina, Lenny. (2007). Motivation and Language Learning: A Case of EFL Students.
Jurnal KOLITA. Unika Atma Jaya.
Rahman, A., & Deviyanti, R. (2018). The Correlation between Students Motivation and Their English Speaking Ability. Jurnal Ilmiah
Sams, Meenaz. (2008). Students’ Attitudes, Motivation and Anxiety towards English Language Learning.
Journal of Research and Reflections in Education. Vol. 2,No.2, pp 121 -144 http://www.ue.edu.pk/jrre