DSantri.ID, JAMBI - Tepat pada tanggal 12 Januari 2024 bertempat di Menara Da’wah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Provinsi Jambi berlangsung kegiatan Rapat koordinasi Nasional 2024 Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Bersama seluruh pengurus pusat dan 28 Pengurus Daerah akan melaksanakan kegiatan selama 3 hari hingga Ahad 14 Januari 2024.
Turut Hadir perwakilan Dewan Da’wah Provinsi Jambi yang diantaranya Wakil Ketua Dewan Syuro, Umi Dra. Hj. Rosmaini, Ketua Umum, H. M. Hafizh El Yusufi dan Bidang Da’wah dan Informasi, H. M. Zulfadhli, Lc, M.Pd.
Dewan Da’wah Provinsi Jambi dalam usia kepengurusan memasuki tahun ke-4, tentu telah banyak hal yang telah diprogramkan, dilaksanakan, dikerjasamakan dan disinergikan. Betul-betul memulai dari nol dan dengan swadaya pada akhirnya dapat jua terangkat hingga seperti saat sekarang.
Setelah keluar SK kepengurusan Dewan Da’wah Provinsi Jambi 2020-2025, hal pertama yang menjadi prioritas ialah pengadaan sekretariat. Dan alhamdulillah bertempat di depan kampus Diniyyah Al-Azhar Jambi, sungai Kambang telah dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi seperti rapat, silaturahim, bahkan rumah Tahfidz.
Berbagai kegiatan turun disinergikan dan berhasil terlaksana diantaranya: program kaderisasi da’i melalui beasiswa kader pemimpin STKIP - STIT Al-Azhar Diniyyah Jambi, nonton film edukasi “HAMKA” bersama 1400 pelajar, Nonton film edukasi “SAHDU” bersama 1300 Pelajar, penyaluran Bantuan donasi bencana, konser do’a dan Donasi Jambi bersama Palestina, kajian tematik rutin di Radio DIAZ 98.4 FM, praktek dakwah untuk santri, pembuatan buku, Dauroh du’at, turut aktif menjadi pembicara seminar dan lain sebagainya.
Sebagian besar pengurus Dewan Da’wah Provinsi Jambi merupakan Tokoh Masyarakat, Akademisi, Kyai, Pengusaha, Anggota Dewan dan Pendidik yang berjumlah 54 orang dengan 5 bidang strategis garapan.
Sampai saat ini sudah terbentuk kepengurusan Dewan Da’wah Daerah diantaranya di Kota Jambi, Kabupaten Bungo dan akan menyusul Kabupaten Tebo, Bangko dan Muaro Jambi dalam waktu dekat. Ditargetkan segera terbentuk di Kabupaten - Kota lainnya yang ada di Provinsi Jambi dengan harapan agar Da’wah terus tersebar dna menjadi perisai bagi ummat untuk melawan segala bentuk kezhaliman dan kemungkaran.
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (disingkat: Dewan Da’wah) didirikan pada 26 Februari 1967. Para pendirinya adalah tokoh-tokoh Islam terkemuka di Indonesia, yang juga para pendiri bangsa (founding fathers), seperti Mohammad Natsir (Perdana Menteri pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia), Mr. Mohammad Roem (Menteri Luar Negeri RI, dan penandatangan Perjanjian Roem-Van Roejen), Mr. Sjafroedin Prawiranegara (Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia pertama), Prof. Dr. HM Rasjidi (Menteri Agama pertama RI, yang memimpin Kementerian Agama), Mr. Burhanuddin Harahap (Perdana Menteri RI ke-9), Prawoto Mangkusasmito (Ketua Partai Islam Masyumi terakhir), Prof. Kasman Singodimedjo (Jaksa Agung Pertama), dan sebagainya.
Ada sekitar 800 masjid yang telah didirikan di Dewan Da’wah, tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Saat ini keluarga besar Dewan Da’wah mengelola ribuan pondok pesantren, sekolah, dan perguruan tinggi. Pada kepengurusan Dewan Da’wah masa khidmat 2020-2025 dibentuk tiga bidang khusus yang menangani dan membina tiga poros dakwah, yaitu masjid, kampus, dan pondok pesantren.
Kampus utama Dewan Da’wah, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, telah meluluskan sekitar 600 alumni. Mereka berkiprah dalam bidang dakwah di berbagai pelosok Nusantara. Kampus ini adalah salah satu kampus terbaik di Indonesia dalam perspektif pendidikan Islam. Di samping itu, tahun 2021 ini, Dewan Da’wah juga telah mendirikan 25 Kampus Akademi Dakwah Indonesia (ADI) di beberapa kota/kabupaten.
Dewan Da’wah juga dikenal dengan Program Kaderisasi Seribu Ulama (PKSU) yang awalnya bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Program ini telah melahirkan 69 doktor dan 250 lebih master, dalam berbagai bidang keilmuan. Banyak diantara mereka yang telah berkiprah dalam bidang pendidikan dan pemikiran Islam, seperti Dr. Tiar Anwar Bahtiar, Dr. Dinar Dewi Kania, Dr. Ujang Habibie, Dr. Ahmad Alim, Dr. Imam Zamroji, Dr. Budi Handrianto, dan sebagainya.
Mulai tahun 2021, Dewan Da’wah melanjutkan kembali Program Kaderisasi Ulama tingkat S3. Dari 100 lebih pendaftar, tersaring sebanyak 13 orang calon doktor. Disamping kuliah formal di tingkat doktoral, mereka juga dibina sebagai kader ulama di Pesantren Ulil Albab Bogor, selama setahun.
Sejak didirikan tahun 1967 hingga kini, Mohammad Natsir dan Dewan Da’wah telah mengirim dan memberikan rekomendasi kepada ribuan mahasiswa yang menimba ilmu di Timur Tengah, Amerika, Eropa, dan Malaysia. Para kader Dewan Da’wah itu – atau para kader Mohammad Natsir itu — masih banyak yang aktif berkiprah di tengah masyarakat, baik sebagai dosen, politisi, guru, maupun pimpinan Lembaga Pendidikan Islam.
Dewan Da’wah telah memiliki Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Dewan Da’wah, dengan perwakilan di 14 Provinsi. Semuanya telah disahkan oleh Kementerian Agama. LAZNAS Dewan Da’wah kini tergabung dalam koordinasi organisasi Zakat Ormas Islam, bersama Lembaga zakat NU, Muhammadiyah, Hidayatullah, Persatuan Islam, Wahdah Islamiyah, dan al-Irsyad al-Islamiyah. LAZNAS Dewan Da’wah juga menjadi anggota Forum Zakat Nasional (FOZ).
Sejak puluhan tahun lalu, Dewan Da’wah juga menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga Islam internasional seperti Rabithah Alam Islamy di Mekkah, al-Haiah Khairiyah al-Islamiyah Kuwait, Komite Koordinasi Amal Islamy—Organisasi Konferensi Islam Jeddah, International Islamic Council for Da’wah and Relief (IICDR) Kairo, Haiah al-Ighatsah al-Islamiyah al-Alamiyah Jeddah, RISEAP Kuala Lumpur dan sebagainya.
Saat ini, Dewan Da’wah juga masih menjadi anggota Rabithah Alam Islami di Makkah, International Islamic Charitable Organization (IICO) di Kuwait, dan Muzadhomah ad-Da’wah wal-Ighatsah al-Alamiyah di Cairo. Juga, Dewan Da’wah menjadi partnership dari Zakat House Kuwait dan al-Syaikh Abdullah an-Nury Foundation Kuwait.
Sejak berdirinya, dewan Da’wah melakukan aktivitas politik melalui dakwah Islamiyah, sebagaimana digariskan oleh Mohammad Natsir, yaitu: “Kita berpolitik dengan dakwah”. Karena itu, Dewan Da’wah memutuskan untuk menekuni bidang dakwah dan mengambil jarak yang sama dengan semua kekuatan politik yang memperjuangkan aspirasi umat Islam dan memperjuangkan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Masih banyak tugas yang harus diselesaikan, masih banyak tantangan yang harus dilewati, masih banyak yang harus dikerjakan kedepan untuk kemaslahatan Agama, Bangsa dan Negara tercinta Indonesia. Semoga Dewan Da’wah Provinsi Jambi kian berkibar dan terus menebar manfaat bagi ummat khususnya di Provinsi Jambi. (redaksi)