DSantri.ID, Bungo - Ratusan santri akan kembali menuju Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar Bungo, Provinsi Jambi secara bersama-sama. Orang tua wali santri juga ikut mengantarkan para santri.
Para santri akan masuk ke Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar dikarenakan usai melaksanakan liburan sekaligus tugas birrul Walidain mereka di rumah.
Diketahui sebanyak ratusan santri akan masuk ke asrama secara bertahap usai liburan kali ini.
"Jadwal kembalinya santri ke pondok pesantren dapat dimulai tanggal 15 Juli 2022 dan dilakukan secara bertahap. Para santri juga akan di data serta perlengkapan yang mereka bawa," ungkap Kepala Pembinaan Ustadzah Aprilia Saputri, Senin (11/7).
Katanya, satu persatu santri yang tiba nanti, mulai dari gerbang Ponpes dengan diantar orang tuanya masing-masing masuk ke meja registrasi. Para santri wajib melaporkan kepada Pembinaan.
"Semua santri akan kita registrasi ulang. Kemudian mereka wajib membawa laporan tugasnya," ujarnya.
Santri akan ditempatkan di asrama putri sebanyak 20 asrama terutama bagi santri yang memasuki tahun ajaran baru.
"Asrama putri berjumlah 20 asrama untuk santri yang akan memasuki tahun ajaran baru. Jadwal masuk pada tanggal 15 Juli untuk santri lama dan 17 Juli 2022 untuk santri baru," terangnya.
Sedangkan asrama putra berjumlah 9 asrama, diantaranya Bilal Bin Rabbah, Hamzah Bin Abdul Mutholib, Ali Bin Abi Tholib, Utsman Bin Affan, Umar Bin Khattab, Abu Bakar, Kholid Bin Walid, Abbad Bin Bisyr, dan Uwais Al Qarni.
Setiap asrama dikelola oleh Musyrif/rifah yang berfungsi sebagai pembina dalam hal ibadah, kedisiplinan, kebersihan, bahasa, dan kegiatan sehari-hari.
Dijelaskan April, persiapan yang dilakukan pembinaan dalam menyambut santri pada tahun ajaran baru ini adalah renovasi fasilitas asrama seperti ranjang, lemari, MCK, dan fasilitas umum lainnya.
Sedangkan untuk persyaratan untuk memasuki asrama adalah kelengkapan administrasi data diri santri dan wali santri, pelaksanaan birrul walidain, dan juga surat izin kepulangan beserta data pengecekan kelengkapan barang pribadi.
"Tidak ada toleransi untuk santri yang terlambat kecuali santri/wali santri yang mengkonfirmasi dengan alasan urgent. Santri yang terlambat akan diberikan sanksi/iqob sesuai jumlah hari keterlambatan," pungkasnya. (red)