DSantri.ID, Bungo - Sebanyak 67 santri MA Diniyyah Al-Azhar Bungo dan SMA IT Diniyyah Al-Azhar Jambi dilepas resmi oleh Staf Ahli Bupati Bungo, Sabtu (15/10) di lapangan Utama Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar Bungo, Provinsi Jambi .
Dalam kesempatan itu, Direktur Pendidikan Diniyyah Al-Azhar Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi, S.Pd.I, MM mengatakan PPM atau biasa disebut program pengabdian kepada masyarakat merupakan program yang sudah cukup lama digelar di Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar Bungo. Meski terhenti dua tahun akibat Pandemi, namun pada periode ini tidak sempat kalah.
"Kita terus melakukan berbagai hal dalam upaya sebelum anak-anak terjun ke masyarakat kita pastikan mereka benar-benar siap. Untuk mampu melewati dahsyatnya pengaruh ujian dan cobaan dan itu semua akan bergantung pada karakter masing-masing," ungkap Ustadz.
Kata Ustadz, memang untuk lulus dari Diniyyah Al-Azhar cukup sulit standarnya, pasalnya Diniyyah Al-Azhar ingin santri diharapkan mampu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
"Karena sebaik-baiknya manusia adalah bisa bermanfaat bagi orang lain," katanya.
Apa yang mereka dapatkan di Diniyyah Al-Azhar dan itulah yang akan mereka gunakan di luar sana nanti.
Namun cerdas, jika secara spiritual kurang maka menjadikan ilmunya menghancurkan atau melawan orang lain.
SMA IT dan MA Diniyyah Al-Azhar terus berupaya bagaimana setiap lulusannya mampu betul-betul memahami bahwa mereka bukan untuk menjadi karyawan, untuk menjadi pekerja, namun diharapkan menjadi pemimpin di tengah masyarakat.
"Barangkali setelah ini akan banyak ujian-ujian. Nanti di sana tempat berjihad muncul masalah satu sama lain, nah disitulah peluang Anda untuk menjadi pribadi yang hebat. Karena menjadi pribadi yang hebat bukan dari sesuatu yang biasa, namun harus dijalankan dari banyak ujian- ujian . Yang merasakan itu nanti di sekeliling kalian," katanya.
Ustadz berpesan menjalankan program pengabdian masyarakat ini dengan bersungguh-sungguh. Sebab apa yang dilalui maka tidak bisa diulang kembali. Ustadz berharap setiap proses yang dilalui ini akan menjadi bekal bagi santri kedepan.
Jika santri mampu maka akan menjadi batu loncatan untuk prestasi, jika dalam proses ini mengalami kegagalan maka bisa menjadi pelajaran penting selanjutnya serta perbaikan di masa mendatang.
Dua lokasi tujuan PPM berada di luar negeri yakni Kedah dan Selangor, Malaysia. Sedangkan tiga tujuan PPM di dalam negeri baik di Lubuklinggau, Bukittinggi Sumbar dan Pekanbaru. Ustadz berharap program PPM ini bisa dirasakan dimana tempat berada.
"Ananda akan mengunjungi 10 program, yang pertama pemberantasan buta aksara Al Qur'an dengan menggunakan metode Al Barqi, delapan kali pertemuan bisa membaca Al Qur'an. Kemudian pembinaan karakter anak usia dini, selanjutnya pembinaan karakter remaja melalui Pramuka. Pembinaan karakter remaja melalui Pramuka. Pesantren kilat. Ada juga perpustakaan mini. Penyuluhan hidup bersi dan sehat. Pengoptimalan fungsi masjid dan sebagainya," papar Ustadz.
Kata Ustadz, 10 program yang diharapkan bisa membekas di tempat dimana santri melakukan pengabdian masyarakat.
Harapan kita, walaupun berbeda, berbeda budaya, tapi insya Allah kalian akan mampu menjalin silaturahim dengan muslim darimanapun berada. Ini merupakan salah satu bentuk pengamalan ayat suci Al-Quran fantasiru fil ard, maka menyebarlah ke seluruh penjuru dunia maka kita akan mengetahui luasnya bumi Allah ini. Dan Insya Allah silaturahmi akan menjadi aset berharga bagi dan dan semua," pungkas Ustadz.
Hadir dalam acara, Ketua Yayasan Diniyyah Al-Azhar Umi Hj Rosmaini MS, M.Pd.I, Direktur Pendidikan Diniyyah Al-Azhar Bungo Jambi Ustadz H Moch Hafizh El-Yusufi, MM, Wakil Pimpinan Diniyyah Al-Azhar Ustadz H Zulfadhli El- Yusufi, Lc, M.Pd, Perwakilan Kemenag Bungo, perwakilan Kodim 0416/Bute Kapten Syaiful, Camat Rimbo Tengah Marwilisman, S.STp, M.AP, para ustadz dan ustadzah yang hadir serta ratusan santri Diniyyah Al-Azhar Bungo Jambi. (redaksi)
