DSantri.ID, Bungo - Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar menggelar kegiatan seminar parenting untuk wali murid dan santri dengan tema "Mempersiapkan Kuliah Ananda di Luar Negeri". Dalam seminar kali ini menghadirkan dua pemateri yang merupakan alumni kampus luar negeri, yakni M Fajar Haqi Ismaya, S.IP, M.A dan Yudhiana Demistri, S.IP, MIR. Hadir dan membuka kegiatan mewakili Pimpinan Diniyyah Al-Azhar, Ust H Musrifin, S.Pd.I, sebagai Sekretaris Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar, serta seluruh kepala Unit Pendidikan Diniyyah Al-Azhar di Bungo, Ust Sunandar, Ustadzah Eri Rahayu, S.Hum, Ust Ramadhan, Ustadzah Kema serta puluhan walisantri yang hadir.
Pembukaan diawali pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh Husna dari Kindi A TK Islam Diniyyah Al-Azhar. Dilanjutkan dengan sambutan mewakili Pimpinan Perguruan Diniyyah Al-Azhar, Sekretaris Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar Ust H Musrifin.
Ust Musrifin menyampaikan agar seluruh peserta seminar dapat meyimak materi mempersiapkan putra-putri untuk bisa berkuliah di Luar Negeri. Tentunya dengan pemateri Bapak Fajar dan Ibu Yudhiana dapat menyimak dengan baik sehingga apa yang disampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua.
"Mudah-mudahan kegiatan hari ini akan membawa manfaat bagi kita semua. Kegiatan parenting hari ini merupakan kegiatan perdana setelah kita libur puasa dan Idul Fitri kemarin. Kegiatan ini akan berlanjut ke bulan selanjutnya, namun dalam seminar ini semoga bapak ibu wali santri menyimak dengan baik.
Dalam seminar, pemateri M Fajar Haqi Ismaya menyampaikan beberapa hal penting bagaimana mekanisme dan proses dirinya bisa berkuliah di luar negeri bahkan dengan beasiswa. Disebutkan Fajar yang merupakan alumnus Kocaeli University Turkey bahwa dirinya mempersiapkan dengan baik proses awalnya.
"Hal penting saat kita ingin berkuliah di luar negeri adalah bagaimana kita harus menguasai bahasa Inggris dengan baik," kata penerima Turkey Buslari Scholarship ini.
Dijelaskan Senior Academic Consultants at Schoters ini, banyak manfaat dengan kita berkuliah di luar negeri, salah satunya adalah membuka jejaring internasional. Bisa membuka peluang bisnis kedepannya dengan kita merupakan alumni di luar negeri.
"Seperti saya sendiri yang berkuliah di Turkey, memang ada hal yang perlu disesuaikan dengan kebudayaan disana, terutama soal makanan. Namun jika kita jalani maka banyak hal positif yang bisa kita dapatkan, terutama peluang kita kedepannya," ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Ibu Yudhiana Demistri, bagaimana dirinya berproses untuk mendapatkan beasiswa serta bisa berkuliah di University of New South Wales.
"Saat ini kita bisa dapatkan melalui dengan mengikuti program di Schoters dari Ruang Guru. Karena Schoters membimbing peserta program bagaimana mereka mendapatkan beasiswa (scholarship)," ungkap penerima beasiswa LPDP RI ini.
Yudhiana juga menjelaskan apa saja manfaat dari penerima beasiswa yang disediakan oleh pihak negara lain, Schoters menyediakan program komprehensif bagi pelajar untuk belajar di luar negeri. Didukung 1.000 data base beasiswa, dan telah membantu proses penerimaan di 40 kampus ternama di luar negeri.
Peserta cukup antusias ada yang bertanya bahkan meminta agar diberikan link bagaimana mendaftar untuk mendapatkan beasiswa luar negeri.
Dilanjutkan dengan tarian dari Siswa-siswi TK Islam Diniyyah Al-Azhar dan ditutup pemberian cinderamata. (Redaksi)