DSantri.ID, Bungo - Dalam rangka memeriahkan Milad Diniyyah Al-Azhar ke-47, sebuah Seminar Internasional digelar pada Jumat (2/8). Acara ini menghadirkan pemateri ternama seperti Prof. Dr. Muktar Latif (Ketua ICMI Jambi), Syaikh Mustafa (Al-Azhar Mesir), Dr. Solihin, M.Pd.I (Rektor IAI Yasni Bungo), dan Dr. (Can) H. Abdul Muhaimin El-Yusufi, B.Sy.E., ME (Ketua STKIP Al-Azhar Diniyyah Jambi/UPI Bandung). Dr. Jamrizal, M.Pd juga turut hadir mewakili Rektor UIN STS Jambi.
Seminar ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Pendidikan Diniyyah Al-Azhar, Umi Dra. Hj. Rosmaini MS, M.Pd.I, Pimpinan Pondok Pesantren Diniyyah Al-Azhar, Ust KH Zulfadhli El-Yusufi, Lc., M.Pd, Sekretaris Pondok, Ust H Musrifin, S.Pd.I, Kepala Pusat Bahasa Diniyyah Al-Azhar Bungo, Ust H Muhammad Taufik, Lc., MA, Dr. Ginanjar, Kepala SMA IT Diniyyah Al-Azhar Jambi, Dr. Iskandar, Kepala Mutu Pendidikan Diniyyah Al-Azhar, serta tamu undangan lainnya dan ribuan peserta seminar.
Syaikh Muhammad Mustafa Ahmad dari Al Azhar Mesir menekankan pentingnya menuntut ilmu sebagai jalan menuju surga dan mengajak hadirin untuk mengambil manfaat dari kemajuan teknologi tanpa melupakan akhlak dan nilai-nilai Islam.
"Semoga Diniyyah Al-Azhar mendapat taufik dalam kemajuan teknologi yang bermanfaat di Indonesia maupun di dunia," ucapnya.
Dr. Jamrizal, M.Pd menyoroti tantangan pendidikan di era Society 5.0 yang menekankan pada digitalisasi dan integrasi teknologi dalam pembelajaran. Ia menegaskan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam pendidikan untuk menghadapi perubahan zaman.
"Kita harus paham karakteristik Society 5.0 yang mengintegrasikan kecerdasan buatan dan digitalisasi, serta fokus pada pengembangan kemampuan manusia," ujarnya.
Dr. Solihin, M.Pd.I, Rektor IAI Yasni, menyampaikan pentingnya pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan teknologi.
"Lembaga pendidikan Islam harus bisa mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kurikulum dan metode pembelajaran agar menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga berakhlak mulia," jelasnya.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi bagi lembaga pendidikan Islam untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, tanpa melupakan nilai-nilai agama yang menjadi dasar pendidikan Islam. "Marilah kita manfaatkan teknologi dengan bijak dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam," pesan para pemateri kepada peserta seminar.
Milad Diniyyah Al-Azhar ke-47 ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga momentum refleksi dan perencanaan untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih siap dan berdaya saing. (*)
Liputan Redaksi