DSantri.ID, Jambi - Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Azhar Diniyyah (STIT-AD) dan Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan Al-Azhar Diniyyah (STKIP-AD) Jambi kembali membuka penerimaan mahasiswa baru tahun 2024-2025.
Bagi Adik-adik, saudara, bapak atau ibu yang ingin berkuliah, STIT-AD dan STKIP-AD Jambi berupaya memberikan kemudahan kepada seluruh mahasiswa. STIT-AD dan STKIP-AD Jambi memberi keringanan dalam soal biaya kuliah. Biaya kuliah yang murah dan boleh dicicil selama satu semester, serta tersedia juga beasiswa KIP, beasiswa berprestasi, beasiswa bagimu guru, beasiswa Tahfiz dan beasiswa BKP.
Penerimaan mahasiswa baru pendaftaran tahap pertama di bulan 15 januari - 30 april 2024. Dilanjutkan dengan Tahap kedua 3 mei-15 agustus 2024. Sedangkan Tes penerimaan mahasiswa baru 19 Agustus 2024.
Adapun prodi yang ada di STKIP yakni PG PAUD dan prodi Bahasa Inggris. Sedangkan STIT prodi Pendidikan Agama Islam.
STIT-AD dan STKIP-AD Jambi di bawah Yayasan Pondok Pesantren Diniyyah (YPPD) Al-Azhar dilengkapi laboratorium, lapangan olahraga, masjid, dan tempat praktek mengajar di TK Islam Terpadu, SD-IT, SMP-IT, dan SMA-IT yang sudah terakreditasi serta mahasiswa dilatih jiwa kepemimpinannya. Sehingga akan menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan terampil menjadi pemimpin di masa depan. STIT-AD dan STKIP-AD Jambi menjadi solusi bagi anda yang ingin kuliah.
STKIP dan STIT Al-Azhar Diniyyah Jambi menjawab tantangan dan kebutuhan Pendidik-Pendidikan masa depan
Menilik perkembangan dunia Pendidikan yang tidak pernah mencapai titik akhir perkembangannya hingga saat ini, tentu membutuhkan daya saing dan semangat berkompetisi yang tinggi untuk terus dapat melakukan inovasi sebagai upaya terwujudnya pendidikan berkualitas yang akan melahirkan SDM yang unggul baik di bidang keilmuan maupun karakter kepribadian.
Apalagi dengan banyaknya bermunculan sekolah-sekolah baru yang tentunya disadari Perguruan tinggi yang ada pada saat ini belum mampu menyiapkan sepenuhnya SDM yang dibutuhkan. Terlebih dengan sangat menjamurnya Sekolah Islam Terpadu (seiring pemahaman masyarakat yang merasa penting akan pendidikan agama sejak dini) yang selama ini dirasa sangat memiliki kesulitan dalam menseleksi calon tenaga pendidik.
Sudah barang tentu yang menjadi permasalahan adalah kwalifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Tentu berbeda kualifikasi kafaah guru di Sekolah Negeri dengan sekolah islam terpadu. Sebagai pendidik di sekolah Islam terpadu yang notabene sangat kental dengan nilai keagamaan dan pembinaan karakter akhlak peserta didik tentu sangat memiliki ketergantungan yang erat kaitannya terhadap pola pikir, pola sikap dan pola perilaku peserta didik.
Sulit kalau seandainya hanya mengandalkan kemampuan guru di bidang akademik saja. Apalagi kampus yang ada saat ini belum menjawab tantangan dan kebutuhan khususnya bagi sekolah islam terpadu.
Dengan setidaknya mengedepankan beberapa ciri khas pendidik di sekolah islam terpadu dengan berorientasi sesuai kebutuhannya, seperti:
1. Memiliki Akhlak yang bisa diteladani. Sebagai role model dalam melakukan pembinaan karakter siswa. Lihat saja, sedikit sekali sekolah yang menekankan pada aspek pembinaan emosional dan spiritual siswa. Ditambah dengan proses pembentukan karakter yang dilakukan dengan metode pembiasaan. Jika tidak segera diatasi maka akan tergambar masa depan generasi bangsa yang tidak kita inginkan. Karena akhlak dan karakter sejatinya merupakan identitas manusia itu sendiri dan kunci masa depan peradaban yang lebih baik. Untuk itu, sudah seharusnya dimulai dari pola pikir guru yang tepat memaknai pendidikan itu sendiri dan akan menentukan pola sikap dan perilaku yang akan mengantarkan peserta didik kepada masa depan yang baik.
2. Lancar mengaji dan memiliki Hafalan Qur’an minimal Juz‘amma. Hal ini berdasarkan ciri khas model pendidikan dari Sekolah islam terpadu itu sendiri karena memiliki program unggulan di bidang Tahfidzul Qur’an. Dan semua kita sepakat bahwa al-Qur’an merupakan pedoman bagi kita Umat islam agar selamat di Dunia dan Akhirat. Sudah seharusnya jika murid dididik untuk mampu menjadi Hafidz/hafidzah, maka Guru minimal tidak kurang dari itu. Bahkan seharusnya lebih. Selama ini banyak sekolah islam terpadu yang terkendala akan hal ini dan pada akhirnya hanya mengandalkan guru tahfidz yang ujung-ujungnya Tahfidz bukan lagi menjadi program unggulan melainkan layaknya Bidang studi.
3. Memiliki keunggulan pada bidang akademik dan menguasai aspek-aspek penting keguruan. Selain 2 kafaah diatas, hal ini juga menjadi aspek penting agar mampu melakukan proses transfer knowledge sehingga kemampuan secara intelektual mampu terjamin kwalitas dan bersaing dengan sekolah lainnya baik dalam maupun luar negeri.
4. Memiliki soft skill, talenta yang mampu dikembangkan pada pembinaan Ekstrakurikuler.
Anak-anak memiliki kemampuan kecerdasan yabg berbeda-beda. Bakat dan minat yang berbeda-beda pula. Maka sudah seharusnya sekolah mampu mengakomodir kebutuhan pengembangan bakat dan minat peserta didik tersebut. Dan ini bisa dilakukan dengan kepandaian skill dari guru-guru yang memiliki kemampuan mendidik bukan hanya mengajar, namun juga membina.
5. Memiliki kemampuan leadership.
Leadership merupakan aspek penting dalam upaya memahamkan, mempengaruhi dan membawa orang lain untuk mewujudkan suatu tujuan. Keberhasilan peserta didik akan tergantung bagaimana kemampuan leadership gurunya.
6. Memiliki tsaqofah Islamiyah yang cukup.
Sekali lagi, karena alasan sekolah islam terpadu, maka perlu pemahaman tentang nilai-nilai dan ilmu dasar islam untuk menjadi bekal wawasan pengembangan sekolah kedepan.
7. Siap berjuang dan mengedepankan orientasi keakhiratan.
Banyak Sarjana yang sebenarnya boleh dikatakan belum siap untuk bergabung dengan sekolah. Belum memiliki arah dan visi yang jelas. Belum memahami tugas dan fungsinya. Yang mereka tau setelah sarjana, ya bekerja. Visi masa depan pasca menjadi sarjana seharusnya sudah dipikirkan dan ditancapkan sebelum bergabung dengan sekolah-sekolah tempat mengabdi.
Tentunya permasalahan dan kendala ini hanya bisa dirasakan oleh sekolah yang menanamkan idealisme dan standar yang bukan hanya sekedar memaknai pendidikan yang hanya mengajar semata. Namun yang terpenting dari itu semua adalah membina. Hal ini yang menjadi pemikiran dasar berdirinya STKIP dan STIT Al-Azhar Diniyyah Jambi. Hadir untuk menjawab kebutuhan dan tantangan pendidik dan pendidikan di masa yang akan datang. Serta menjadi solusi atas kebutuhan guru bagi sekolah-sekolah dan peserta didik.
STKIP-AD dan STITAD Jambi didesain untuk mencetak guru berjiwa pemimpin dan menyediakan tenaga akademik profesional, terampil, religius dan berakhlak mulia.
Dengan lokasi yang mudah terjangkau dari semua arah dan berada di titik Jantung kota, 100 meter dari Pusat pemerintahan Provinsi Jambi. STKIP-AD dan STITAD memiliki 3 prodi unggulan yaitu Pendidikan Agama Islam S1, Pendidikan Guru PAUD S1 dan Pendidikan Bahasa Inggris S1 dengan turut disediakan labor terpadu oleh Yayasan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP dan SMA sebagai wadah untuk mendalami peran strategis sebagai pendidik yang ideal.
Tiga (3) prodi ini diyakini sebagai langkah awal yang strategis untuk menjawab kebutuhan dan tantangan pendidikan ke depan. Soal fasilitas STKIP-AD dan STITAD memiliki Fasilitas bersama institusi yang bisa dibilang sangat lengkap.
Untuk saat ini, STKIP-AD dan STITAD telah membuka penerimaan Mahasiswa baru yang akan bergabung untuk dibina menjadi Guru Masa depan yang akan membawa Agama dan Bangsa pada puncak kejayaannya.
Semoga dengan Hadirnya STKIP-AD dan STITAD dapat menjadi jembatan bagi kemajuan masa depan Jambi kita tercinta, Indonesia dan Islam agama tercinta.
Untuk lengkapnya segera hubungi panitia PMB STKIP Al Azhar Diniyyah dan STIT AD Jambi, bisa menghubungi langsung.
Syarat pendaftaran
1.fhoto copy ijazah SLTA
2.fhoto copy KTP
3.mengisi formulir
4.pas foto 3x4 dua lembar
5.uang pendaftaran Rp.250.000
6.berkas dimasukkan dalam map warna kuning. (Redaksi)